/

Terkemb (Teori Ekologi Brofenbenner)

Teori Psikologi Perkembangan
Teori Ekologi Brofenbenner
Teori ekologi (ecological theory) ialah pandangan sosiokultural Brofenbrenner tentang perkembangan, yang terdiri dari lima sistem lingkungan mulai dari masukan interaksi langsung dengan agen-agen sosial (social agent) yang berkembang baik hingga masukan kebudayaan yang berkembang luas.

Lima sistem lingkungan Brofenbrenner :

Mikrosistem (microsystem) dalam teori ekologi Brofenbrenner ialah setting dimana individu hidup.

Mesosistem (mesosystem) dalam teori ekologi Brofenbrenner meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem atau hubungan antara beberapa konteks.

Eksosistem (exosystem) dalam teori ekologi Brofenbrenner dilibatkan pengalaman-pengalaman dalam setting sosial lain –dimana individu tidak memiliki peran yang aktif- mempengaruhi apa yang individu alami dalam konteks yang dekat.

Makrosistem (macrosystem) dalam teori Brofenbrenner meliputi kebudayaan dimana individu hidup.

Kronosistem (chronosystem) dalam teori Brofenbrenner meliputi pemulaan peristiwa-peristiwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistoris.
GAMBAR TEORI EKOLOGI BRONFENBENNER
PERILAKU GENETIK
Perilaku genetis fokus pada efek hereditas dalam perbedaan individu. Perilaku dipercaya dipengaruhi oleh gen-gen dari beberapa orang yang memiliki relasi dekat, misalnya saja anak dengan orangtua.

Beberapa temuan menunjukkan bahwa lingkungan mempengaruhi nilai IQ juga, tetapi bahwa efeknya mungkin bersifat sementara.
Kesimpulan ini disarankan oleh fakta bahwa skor IQ anak kembar lebih kuat berkorelasi di masa kanak-kanak, ketika mereka hidup bersama, daripada di masa dewasa, ketika mereka tidak berada di lingkungan yang sama.

Perilaku genetika juga mempelajari bagaimana individu mempengaruhi lingkungan di mana mereka berkembang, sebuah fenomena yang dapat terjadi melalui salah satu atau kedua hal berikut:
Pertama, anak mewarisi gen dari orang tuanya, yang juga menciptakan lingkungan di mana ia tumbuh dewasa (Reiss, 1998).
Kedua, pola unik tiap anak mewarisi sifat dari orangtuanya, mempengaruhi cara dia berperilaku dengan orang lain yang pada akhirnya mempengaruhi cara orang dewasa dan anak-anak lain menanggapinya (Saudino & Plomin, 1997).
  Etologi dan Sosiobiologi
Etologi
Etologi menekankan pada landasan biologis dan evolusioner perkembangan. Imprinting dan critical period merupakan konsep kunci.
Pada dasarnya, sumber dari semua perilaku sosial ada dalam gen.
Lanjutan…..
Para penganut etologi menentukan perilaku bertahan secara genetik dianggap berkembang melalui seleksi alam.
Banyak spesies muda mudah diserang oleh pemangsa. Sebagai konsekuensinya, gen mereka mengarahkan mereka untuk membentuk suatu hubungan dengan anggota spesies lain yang lebih matang sejak dini dalam kehidupan mereka. Salah satu hasil hubungan dari suatu proses disebut imprinting, di mana beberapa spesies yang baru lahir belajar untuk mengenali berbagai karakteristik dari organisme pelindung dalam studi mengenai imprinting di antara hewan-hewan secara luas (Lorenz, 1935).

Lanjutan…..
Para penganut etiologi percaya bahwa hubungan emosional dibutuhkan bayi untuk bertahan hidup (Bowlby, 1969, 1980). Mereka menegaskan bahwa evolusi memproduksi gen yang menyebabkan manusia membentuk relasi ini.

Sosiobiologi
Sosiobiologi adalah studi tentang masyarakat yang menggunakan metode-metode dan konsep-konsep ilmu biologi.
Ketika diterapkan dalam perkembangan manusia, sosiobiologi menekankan bahwa gen membantu kelompok untuk bertahan hidup.
Para penganut sosiobiologi menekankan bahwa manusia secara individual mempunyai kesempatan terbaik untuk bertahan hidup ketika mereka hidup dalam kelompok. Oleh karena itu, mereka menyatakan evolusi menyediakan manusia-manusia dengan program genetik, yang membantu kita untuk bekerja sama.

Kritik terhadap Etiologi dan Sosiologi
Para pengeritik etologi dan sosiobiologi menekankan bahwa teori-teori ini meremehkan dampak dari lingkungan. Selain itu, teori-teori ini sulit untuk dites.
Berbagai Asumsi tentang Perkembangan
Ketika kita berkata bahwa sebuah teori menjelaskan sesuatu tentang perkembangan, artinya kita menganggap perspektif tersebut sudah pasti benar. Kita berpikir bahwa asumsi-asumsi teori tersebut sebagai dasar untuk menjawab pertanyaan tentang development (perkembangan).

Satu pertanyaan ditujukan pada isu yang aktif atau pasif.
Contohnya seperti : apakah individu terbentuk secara aktif karena perkembangannya sendiri? Atau apakah individu sebagai penerima pasif dari pengaruh-pengaruh lingkungan disekitarnya?

Seperti isu yang sering diperdebatkan mengenai nature vs nurture. Mana yang lebih mempengaruhi perkembangan seseorang.

isu mengenai continuity vs discontinuity yang menjadi sumber perdebatan para ahli perkembangan. Muncul pertanyaan apakah perkembangan terjadi secara continuity atau discontinuity?
Usefullness (Kegunaan)
Satu cara untuk mengevaluasi kegunaan adalah dengan menilai kemampuan teori untuk menghasilkan prediksi yang dapat diuji menggunakan metode ilmiah.
Mengevaluasi kegunaan teori...
Menilai kemampuan teori untuk menghasilkan prediksi yang dapat diuji menggunakan metode ilmiah
Nilai heuristik
Nilai praktis

KEMAMPUAN TEORI UNTUK MENGHASILKAN PREDIKSI YANG DAPAT DIUJI MENGGUNAKAN METODE ILMIAH
Sebagai contoh, seperti yang telah kita pelajari di awal bab ini, satu kritik terhadap teori Freud adalah banyak dari pernyataannya sulit untuk diuji. Sebagai perbandingan, ketika Piaget mengklaim bahwa sebagian besar anak-anak dapat memecahkan permasalahan operasional konkrit pada usia 7 tahun, dia membuat pernyataan yang tegas yang mudah diuji.
Nilai heuristik
Nilai heuristiknya adalah suatu tingkat dimana menstimulasi pemikiran dan penelitian
Dalam terminologi nilai heuristik, teori Freud dan Piaget dengan sama mendapatkan nilai yang tinggi. Keduanya bertanggungjawab untuk jumlah yang sangat dalam berteori dan penelitian mengenai perkembangan manusia
Nilai praktis
Sebuah teori mungkin dapat dianggap berguna jika menyediakan solusi pada permasalahan
Sebagai contoh seseorang yang menderita serangan kecemasan dapat berlatih untuk menggunakan biofeedback, sebuah teknik yang diperoleh dari teori kondisioning untuk mengelola kecemasan.

Tidak masalah berapa banyak hipotesis atau teknik praktis yang dapat diuji yang dihasilkan sebuah teori, hal itu akan memiliki sedikit atau bahkan tidak berguna sama sekali bagi ahli perkembangan jika hal itu tidak menjelaskan fakta dasar dari perkembangan.
Berdasarkan kriteria ini, teori belajar khususnya klasikal dan pengkondisian operan dipandang oleh banyak ahli perkembangan sebagai teori yang kurang berguna dibanding perspektif lain.
Kesimpulan...
Inti dari membandingkan teori ini bukan untuk menyimpulkan yang mana yang benar.
Perbandingan itu membantu untuk menyatakan kontribusi uniknya, masing-masing dapat membuat sebuah pemahaman komprehensif mengenai perkembangan manusia.

No comments yet.

Leave a Reply

Find it!

Theme Design by devolux.nh2.me. Blogger Templates for WP 2 Blogger sponsored by Cinta.

Followers